Popular Post

Posted by : Unknown Saturday, January 16, 2010





Suatu hari di tengah hujan, Shindo Hikaru ditemani oleh Fujisaki Akari, teman sekelas SD, mengunjungi rumah kakeknya. Karena nilai sekolah yang jelek ia tidak diberi uang jajan lagi sebagai hukuman. Mereka memeriksa gudang di atap rumah mencari barang lama tak terpakai yang bisa dijual. Di tempat inilah mereka menemukan goban (papan main 'go') yang kuno. Hikaru bingung melihat bekas darah dan air mata di goban yang tak terlihat oleh Akari. Tiba2 munculah roh berpakaian kuno (baju era Heian di Jepang, 794-1192) yang memperkenalkan diri sebagai Fujiwara no Sai (=Sai of Fujiwara).

Semasa hidupnya Sai berprofesi sebagai guru kaisar, mengajar permainan go. Sai yang cinta permainan Go langsung mengajak Hikaru main. Karena ia sendiri tidak bisa main Hikaru (dan Sai) pergi ke Go Salon (tempat penduduk lokal berkumpul dan main). Di sana mereka bertemu dengan Touya Akira anak pemain top Go, Touya Kouyou. Sejak umur 5 taon Akira telah dilatih ayahnya hingga mahir. Meskipun umurnya sepantaran dengan Hikaru, sekitar kelas 6 SD, kemampuannya sebanding dengan pemain professional. Tapi tentu saja tidak dapat mengalahkan Sai, yang semasih hidup hampir tidak pernah kalah.

Seusai permainan, Akira tidak dapat menahan sedih. Tibalah sudah tantangan besar di hadapan. Yang datang bukan dari pemain profesional tingkat tinggi, melainkan Hikaru, yang cara memegang goishi (go stone/piece) aja tidak benar. Berhari2 Akira mempelajari permainan tersebut dan meninjau kesalahan. Beberapa hari kemudian ia menantang Hikaru dan kedua kalinya gagal, malah kalah lebih parah dari yang pertama. Akira menunda mengikuti ujian go kenaikan ke tingkat profesional untuk berusaha menang melawan Hikaru. Tanpa sepengetahuannya, ia telah dikalahkan oleh Sai.

Setelah berulang kali melihat orang lain bermain go, Hikaru mulai tertarik untuk belajar. Sai memang jago tapi Hikaru kuatir kalo menang terus menerus, orang akan curiga dengan kehebatannya yang tiba2. Tapi ilmunya masih jauh dari bagus dan pada sebuah tournament, di mana ia berkeras kepala untuk main sendiri tanpa bantuan Sai, kalah telak.

Akira mendengar kekalahan Hikaru dan bingung setelah mempelajari Kifu (catatan semua langkah) permainan tersebut. Perbedaan yang ditunjukkan antara dua permainannya melawan Hikaru dan hasil tournament amat jauh. Untuk membuktikan sendiri ia ikut Go Club sekolah, di mana ia menjadi pusat rasa iri dan tidak senang anggota lain. Menurut mereka inilah pemain jago yang ingin menggusur anggota lain.

Tibalah pertandingan ketiga Akira melawan Hikaru dalam tournament antar sekolah. Awalnya Hikaru membiarkan Sai main (Sai menunjuk tempat dan Hikaru menaruh goishi). Di tengah permainan ia berubah pikiran dan ngotot ingin mencoba melawan bertanding sendiri. Jelas saja hasilnya amat sangat buruk. Akira tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Di akhir pertandingan Akira mengatakan betapa kecewa ia akan permainan Hikaru. Satu2nya orang yang dianggapnya cukup tangguh untuk menjadi lawan ternyata begitu lemah. Mulai dari saat itu Hikaru menjadi serius bermain go untuk membuktikan diri.

- Copyright © All System Go ! - Date A Live - Powered by Blogger - Edit Designed by Solihul Hadi -