Popular Post

Archive for January 2014

EIGRP

By : Unknown
Hello guys , hehehe bingung mau nulis artikel apa , kebetulan lagi ada waktu senggang nih , dan saya mau membahas tentang routing protocol EIGRP.Sebelumnya apakah kalian tau apa itu EIGRP? , Yup EIGRP adalah salah satu routing protocol cisco router yang masih mudah untuk di configure. EIGRP ini pengembangan dari routing protocol IGRP (distance vector), proprietary cisco juga.
Cara Kerja dari EIGRP :
EIGRP akan mengirimkan hello packet utk mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas, maka router tersebut akan dianggap mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second.
Oke guys , langsung aja yaa kita simulasikan , sebelumnya kalian siapkan dulu nih software untuk simulasinya “Cisco Paket Tracer” , jika belum ada download yaa , lumayan lho buat maen2 di Network Cisco. Yuk buka cisco paket tracernya J
Yup berikut adalah gambar topologinya , siapkan 2 router type 2801 , 2 switch 2960 dan 2 laptop ,  Mari kita configurasi.
Router A Configuration :
Router#conf t
Router(config)#hostname R1
R1(config)#int fastEthernet 0/1
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#end
R1(config)#int fa 0/0
R1(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#router eigrp 100
R1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255
R1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3
Configuration R2 :
Router#conf t
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int fastEthernet 0/1
R2(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config)#int fa 0/0
R2(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#router eigrp 100
R2(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
R2(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3
Oke Guys, kita telah mengkonfigurasi kedua router , hubungkan Router 1 ke Router 2 dengan kabel Cross , dan hubungkan masing2 router ke switch masing-masing dengan kabel straight.Finally step adalah berikan IP di masing2 laptop

Jangan lupa laptop yg satunya diberikan ip juga yaa tapi penomorannya berbeda ;
IP Address > 192.168.2.2
Subnet Mask > 255.255.255.0
Default Gateway > 192.168.2.1

Finally Guys , kita check apakah configurasi kita sudah benar , Goal dari simulasi ini adalah ping laptop A ke laptop B successfully ! , mari kita check . Watch and Learn

Gambar ini adalah proses ping dari Laptop A ke laptop B , dan lihat hasilnya sukses , jangan puas dlu yaa , agar lebih yakin mari kita check ping dari Laptop b ke Laptop A J.


Ternyata sukses kawan , demikian yg bisa saya berikan untuk postingan EIGRP ini , semua bisa membantu kawan , “Jangan bilang sulit sebelum Mencoba” 

"Reflexive access-list"

By : Unknown
Hallo , kali ini saya akan membahas "Reflexive access-list" , ada yang tahu apa itu ?.Skenario kali ini adalah bagaimana membuat access-list satu arah, saat kita membuat access-list dan kita apply di sebuah interface, maka access-list itu akan berfungsi dua arah. Misalnya gini, ada 2 network, kita sebut network A dan network B. Kemudian kita membuat access-list bahwa network A tidak bisa/boleh melakukan akses ke network B, maka secara otomatis network B tidak akan bisa melakukan akses ke network A, karena apa? Kalaupun traffic dari B bisa sampai ke A, traffic dari A ke B tertutup oleh access-list, sehingga traffic tidak akan bisa kembali.Oke kita langsung simulasi saja dengan GNS3 , apa sobat sudah punya software GNS3 ? Jika belum download saja , lumayan lho buat simulasi network.
Langkah pertama siapkan 3 Router dan hubungkan dengan cross cable ... 
Yup mari kita configurasi , dimulai dengan Router 3 

ROUTER 3 CONFIGURATION > 
router (config) # interface FastEthernet0/0
           ip address 10.0.100.2 255.255.255.0

           no shutdown
router (config) # ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.0.100.1

ROUTER 2 CONFIGURATION  >
router (config) # interface FastEthernet0/0
           ip address 172.16.0.2 255.255.255.0

           no shutdown
router (config) # ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.0.1

ROUTER 2 CONFIGURATION >
router (config) # interface FastEthernet0/0
                       ip address 172.16.0.1 255.255.255.0

                       interface FastEthernet0/1
                       ip address 10.0.100.1 255.255.255.0
                       ip access-group INBOUND in
                       ip access-group OUTBOUND out


                       ip access-list extended INBOUND
                       permit tcp 10.0.100.0 0.0.0.255 172.16.0.0 0.0.0.255 reflect TELNET
                       ip access-list extended OUTBOUND
                       evaluate TELNET


Oke guys , silahkan dicoba telnet nya , maaf tidak bisa di SS step by step nya , jika kalian berhasil akan seperti ini 

Selamat mencoba , ohh iya jika ada kesulitan jangan sungkan bertanya yaa:D
Sumber Artikel : http://omyn.wordpress.com/ (Guru Online Saya) 


PBR With SLA

By : Unknown
PBR With SLA
Sebelumnya kalian tahu tidak apa maksud dari PBR dan SLA ? , okey saya akan mencoba membahas dan mempraktikan fitur “PBR with SLA” ini . PBR adalah (Policiy Based Routing) suatu teknologi yang mempengaruhi routing table dan SLA adalan (Service Level Agreement) adalah memaksimalkan semua source yg ada , Jika ada 2 ISP yg digunakan pada satu office , terdiri dari ISP X dan Z. ISP Z dikhususkan untuk para Manager dengan akses 5Mb sedangkan ISP X dikhususkan untuk para Engineer dengan akses 512Kbps, peran SLA disini , jika si ISP X untuk manager mati , makan dengan sendiri nya menjangkau (reach) ISP Z , dan bisa sebaliknya.Saya akan mencoba praktek melakukan simulasi dengan GNS3 ,Pada GNS Simulasi ini saya menggunakan 5 Router dan 1 Switch :
*R1 sebagai host untuk manager
*R2 sebagai host untuk Engineer
*R3 sebagai router office (Mengatur Land an koneksi ke ISP)
*R4 sebagai ISP X
*R5 sebagai ISP Z
Okey , kita langsung configurasi devicenyaaa saja yaa
Untuk R1 berikut configurasinya : >
                # interface FastEthernet0/0 (Sesuai dengan port yg terkoneksi ke switch)
 ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
no shutdown
 !
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 (Routing ke Gateway R3)
Untuk R2 berikut configurasinya : >
                ## interface FastEthernet0/0 (Sesuai dengan port yg terkoneksi ke switch)
 ip address 192.168.1.3 255.255.255.0
no shutdown
 !
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 (Routing ke Gateway R3)
Untuk R4 (ISP Z) berikut configurasinya : >
                #interface Loopback0
 ip address 8.8.8.8 255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
                ip address 205.110.1.1 255.255.255.252
                no shut
                !
                ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 202.100.101.2
(Memberikan akses LAN di R3 melalui Int R3 yg terhubung ke ISP Z)
Untuk R5 (ISP X) berikut configurasinya : >
                ##interface Loopback0
 ip address 8.8.8.8 255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
                ip address 115.100.100.1 255.255.255.252
                no shut
                !
                ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 115.100.100.2
(Memberikan akses LAN di R3 melalui Int R3 yg terhubung ke ISP Z)

Nah finally nih , kita masuk ke R3 router yg sangat berperan di LAN maupun hubungan ke ISP kita.
Berikut configurasi di R3 : >
                #interface FastEthernet0/0 (Yang terhubung ke switch LAN)
 ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
 no shutdown
!
interface FastEthernet0/1 (Yang terkoneksi ke ISP Z atau R4)
 ip address 205.110.1.2 255.255.255.252
                no shutdown
!
interface FastEthernet1/0 (Terkoneksi ke ISP X atau R5)
                ip address 115.100.100.2 255.255.255.252
                no shutdown
Nah disini kita baru memberikan IP ke masing masing interface yg terhubung , baik ke switch Lan maupun ke ISP Z dan X.Kita lanjut membuat ACL nya yuk
                #access-list 101 permit ip host 192.168.1.2 any (Akses 101 untuk host manager)
  access-list 102 permit ip host 192.168.1.3 any (Akses 102 untuk host Engineer)
*Penomoran Access diatas hanya nomor biasa yg bisa di sesuaikan dengan keinginan kita
  (ACL Extend)
Setelah membuat akses list , yu kita masuk ke configurasi PBR with SLA nya , heheheheee agak bingung sih awalnya , tapi perlahan lahan akan mengerti kok J . Configurasi masih di lakukan di R3 yah.
Step 1
# ip sla monitor 1
(angka 1 disana adalah nomor SLA yg dibuat)
# type echo protocol ipicmpecho 205.110.1.1 source-ipadd 205.110.1.2
( type protocolnya icmp  IP ISP Z bersumber dari IP R3 yg terhubung ke ISPZ)
# ip sla monitor schedule 1 life forever start-time now
( 1 disitu penomoran schedule , “forever” akan berlaku selamanya , “now” dari sekarang)


# ip sla monitor 2
(angka 1 disana adalah nomor SLA yg dibuat)
# type echo protocol ipicmpecho 115.100.100.1 source-ipadd 115.100.100.2
( type protocolnya icmp  IP ISP X bersumber dari IP R3 yg terhubung ke ISP X)
# ip sla monitor schedule 2 life forever start-time now
( 2 disitu penomoran schedule , “forever” akan berlaku selamanya , “now” dari sekarang)
Step 2
                #Track 1 rtr 1 reachability
Ø  Track dipakai untuk membungkus ip SLA yg tadi kita buat
Ø  Angka 1 yg pertama adalah penomoran saja
Ø  Angka 1 yg ke terakhir adalah Angka dari ip sla schedule yg kita buat tadi
Ø  Reachability adalah untuk memastikan rtr1 itu reachable atau tidak
 #Track 2 rtr 2 reachability
Karena kita memiliki 2 IP SLA makanya kita membungkus ke duanya dengan membuat “Track” masing-masing”
Step 3
Disini sich intinya kita mau membuat route-map , Oh iya perlu diingat route-map itu lebih kuat dari pada routing table , si router akan mendahulukan route-map.Yuk masuk ke configurasinya :D
                #route-map 101 permit 10
                (101 hanya penomoran saja)
                Match ip add 101
                (101 disini adalah ACL yg kita buat saat tadi masih ingat kan ? “access-list 101 permit ip host   192.168.1.2 any”
                Set ip next-hop verify-availability 205.110.1.1 1 track 1
                (Jika ACL match maka akan dilakukan pengecekan reachable atau tidak ? jika reach tolong lempar ke next hop “IP ISP Z”. Dan track 1 berisi IP SLA yg sudah terbungkus )
                Set ip next-hop 115.100.100.1
                (Jika link 205.110.1.1 “ISP Z” mati atau tidak reach maka akan dilempar ke IP ISP X)
Okey sampai disini selesai ? tentu saja belum , karena kita masih punya track 2 yg belum di route-map kan , hehehe langsung cuss aja ke config terminal R3
                #route-map 102 permit 10
                (101 hanya penomoran saja)
                Match ip add 102
                (101 disini adalah ACL yg kita buat saat tadi masih ingat kan ? “access-list 102 permit ip host   192.168.1.3 any”
                Set ip next-hop verify-availability 115.100.100.1 1 track 2
Oke , penjelasannya sama seperti yg diatas yaa , Configurasi telah selesai . Mari kita coba dengan melakukan trace route ke 8.8.8.8.Masuk ke R1 dan R2 lakukan trace route 8.8.8.8


Okey ini adalah fungsi dari PBR , si R1 yang bertindak sebagai host Manager mendapat jalur ke ISP Z dengan koneksi 5Mb dan si R2 yang bertindak sebagai host Engineer mendapat jalur ke ISP X dengan koneksi 512Kbps.Nah sekarang fungsi dari PBR sudah berjalan , lalu apa guna SLA ? SLA disini bermaksud untuk memindahkan jalur yg terputus seakan akan tidak terjadi apa apa pada link , Jika ISP Z maka dengan sendirinya host manager bisa terkoneksi dengan ISP X .Untuk mengeceknya putuskan saja kabel atau matikan R4 dan coba lakukan trace route dari R1 “trace route 8.8.8.8”



Lihat , R1 langsung mendapat ke akses ke ISP X , Nah disinilah guys fungsi dari SLA tersebut .Oke guys sekian dulu yaaah , hehehe awalnya juga saya kurang nyambung tentang ini , tapi jika search2 ke google pasti akan mengerti deh .Terima kasih kepada Bang Yunan yg telah meluangkan waktunya untuk memberikan materi ini , dan Terima kasih juga kepada Taufik yg selalu memberikan arahan disaat saya melakukan kesalahan.Dan mohon maaf juga tidak bisa diberikan Screenshoot satu persatu Step untuk configurasi routernya :’(.Semoga bermanfaat dan bisa di shared ke yang lain. Wassalam J



               




Step Of Data Encapsulation

By : Unknown
* The Application , Presentation and Session create "Data" from user input
* The Transport layer convert "Data" to "Segment"
* The Network convert "Segment" to "Packet"
* The Data Link convert "Paket" to "Frame"
* The Physical convert "Frame" to "Bit"

Fairy Tail 365

By : Unknown
Hollaaa , udah pada baca chapter 365 Fairy Tail ? saya gak sabar pengen baca yg selanjutnya bray , Mira Jane character favorit ane di tahan ama Tartaros gitu , mana si Erza disiksa juga. Hadeh kasian yaa mereka berdua niat nolongin dewan malah di racunin ama dewan itu . Ayo natsu tolong Mirane~ , Lisanna juga udah mau mati :'( . Disamping itu Jella juga ngelawan 5 orang sendirian , Meredy ga diizinkan ama Jellal untuk ikutan. Ayo semangat Erza !!!


How to Forward Phone Nortel to Cisco Phone

By : Unknown
Hollaaa , sebelumnya saya bahas tentang VOIP yah , dan artikel ini juga berkaitan dengan voip hanya saja lvl nya sudah hampir pro , sama seperti kemaren artikel ini sya pindahkan dari note di facebook saya. Hehehe

#Study Kasus
Ada 2 phone dengan jenis yg berbeda Cisco dan Nortel , 2 Phone tersebut memiliki ext yg sama (9999) , tapi jika di call dari phone nortel yg lain ke 9999 , phone yang akan berdering adalah phone nortel.Berikut cara mem-forward agar ketika nortel melakukan telpon ke ext 9999 , phone cisco yg berdering :D

***Masuk ke Nortel via telnet***
REQ: prt
TYPE: dnb
CUST 0
DN   9999 (Sesuai Ext Phone)
DATE
PAGE
DES


DN   9999     
CPND       
CPND_PS         
NAME Solihul Hadi         
XPLN 13         
DISPLAY_FMT FIRST,LAST
TYPE SL1
TN   007 0 00 12 KEY 00 H MARP  DES JKT     6 SEP 2013     (2616)

REQ: chg
TYPE: 2616 (Masukan type phone **terlihat di TN**)
TN   7 12    (Masukan digit awal dan akhir pada TN)
ECHG yes
ITEM key 0 scr 409999 (40 = Sesuai code yang di sett pada nortel)   
MARP       
CPND     
 VMB   
 KEY
ITEM


MEM AVAIL: (U/P): 2416934    USED U P: 563529 66960    TOT: 3047423
DISK RECS AVAIL: 9999


REQ: cpy 1
TYPE: 500
CFTN 61 0
PHANTOM
DES  ZAMRUD


*** MAKE PRINTER READY ***
TN   66 10 (Gunakan TN yang belum terpakai pada nortel)
DN   9999
NEW 500    TN  066 0 00 10     DN  9999


REQ: chg
TYPE: 500
TN   66 10 (Masukan TN yg kita buat)
PHANTOM
ECHG yes
ITEM ftr  dcfw 8 619999
***Conf Done***
*Setelah itu lakukan test dari phone nortel yang lain ke ext 9999 , jika procedure dilakukan dengan benar maka Phone Cisco yang akan berdering 








Cisco Phone
Cisco Phone
Nortel Phone
Nortel Phone

Configur Simple Voip

By : Unknown
Hollaaa , sudah lama saya ga aktif di blog lagi , hihihiiii. Tiba-tiba saja , ingin kembali aktif di blog. Oh iya kali ini saya akan membahas cara membuat Voice Over IP (VOIP).Mohon maaf ini buatan saya sendiri tapi tidak ada gambar - gambar lab nya , karena tutorial ini saya tujukan untuk adik kelas saya yang masih SMK. Jadi saya paste note yang saya buat di facebook saya ke blog ini , hehehee simulasi ini bisa dilakukan dengan software "Cisco Paket Tracer" mohon maaf banget nih yaa , ga bisa nayangin gambarnya step by step :'( , tapi klo kalian baca nya dengan seksama dan sambil tanya2 om gugel , saya yakin kalian bisa kok :D

Config Switch: (ws 2960)


Switch>enable


Switch#configure terminalEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.


Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-5


Switch(config-if-range)#switchport mode access


Switch(config-if-range)#switchport voice vlan 1


Switch(config-if-range)#exitSwitch(config)#end


Config Router: (2801) 


Router>enableRouter#configure terminalEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.


Router(config)#ip dhcp pool voip_1


Router(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0 "gue saranin lu berexperiment disini , ganti ip nya aja>


Router(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1


Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8


Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.10.1


Router(dhcp-config)#exit


Router(config)#interface fastEthernet 0/0


Router(config-if)#no shutdown


Router(config-if)#%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0


Router(config-if)#exit


Router(config)#telephony-service


Router(config-telephony)#max-dn 5


Router(config-telephony)#max-ephones 5


Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.10.1 port 2000


Router(config-telephony)#auto assign 4 to 6


Router(config-telephony)#auto assign 1 to 5 


Router(config-telephony)#exit


Router(config)#ephone-dn 1 %LINK-3-UPDOWN: Interface ephone_dsp DN 1.1, changed state to up


Router(config-ephone-dn)#number 54001
(Memberikan nomor EXT pada phone 1)


Router(config-ephone-dn)#exit%IPPHONE-6-REGISTER: ephone-2 IP:192.168.10.2 Socket:2 DeviceType:Phone has registered.it


Router(config)#ephone-dn 2 


Router(config-ephone-dn)#%LINK-3-UPDOWN: Interface ephone_dsp DN 2.1, changed state to up


Router(config-ephone-dn)#number 54002 (Memberikan nomor EXT pada phone 2)

Router(config-ephone-dn)#exit


Router(config)#ephone-dn 3Router(config-ephone-dn)#%LINK-3-UPDOWN: Interface ephone_dsp DN 3.1, changed state to up


Router(config-ephone-dn)#number 54003 (Memberikan nomor EXT pada phone 3)


Router(config-ephone-dn)#exit 

- Copyright © All System Go ! - Date A Live - Powered by Blogger - Edit Designed by Solihul Hadi -