- Back to Home »
- PBR With SLA
Posted by : Unknown
Thursday, January 9, 2014
PBR With SLA
Sebelumnya kalian tahu tidak apa maksud dari PBR dan SLA ? ,
okey saya akan mencoba membahas dan mempraktikan fitur “PBR with SLA” ini . PBR
adalah (Policiy Based Routing) suatu teknologi yang mempengaruhi routing table
dan SLA adalan (Service Level Agreement) adalah memaksimalkan semua source yg
ada , Jika ada 2 ISP yg digunakan pada satu office , terdiri dari ISP X dan Z.
ISP Z dikhususkan untuk para Manager dengan akses 5Mb sedangkan ISP X
dikhususkan untuk para Engineer dengan akses 512Kbps, peran SLA disini , jika
si ISP X untuk manager mati , makan dengan sendiri nya menjangkau (reach) ISP Z
, dan bisa sebaliknya.Saya akan mencoba praktek melakukan simulasi dengan GNS3
,Pada GNS Simulasi ini saya menggunakan 5 Router dan 1 Switch :
*R1 sebagai host untuk manager
*R2 sebagai host untuk Engineer
*R3 sebagai router office (Mengatur Land an koneksi ke ISP)
*R4 sebagai ISP X
*R5 sebagai ISP Z
Okey , kita langsung configurasi devicenyaaa saja yaa
Untuk R1 berikut configurasinya : >
# interface FastEthernet0/0 (Sesuai
dengan port yg terkoneksi ke switch)
ip address 192.168.1.2
255.255.255.0
no shutdown
!
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 (Routing ke Gateway R3)
Untuk R2 berikut configurasinya : >
## interface FastEthernet0/0 (Sesuai
dengan port yg terkoneksi ke switch)
ip
address 192.168.1.3 255.255.255.0
no shutdown
!
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 (Routing ke Gateway R3)
Untuk R4 (ISP Z) berikut configurasinya : >
#interface Loopback0
ip address 8.8.8.8
255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
ip
address 205.110.1.1 255.255.255.252
no shut
!
ip route
192.168.1.0 255.255.255.0 202.100.101.2
(Memberikan akses LAN di R3 melalui
Int R3 yg terhubung ke ISP Z)
Untuk R5 (ISP X) berikut configurasinya : >
##interface Loopback0
ip address 8.8.8.8
255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
ip
address 115.100.100.1 255.255.255.252
no shut
!
ip route
192.168.1.0 255.255.255.0 115.100.100.2
(Memberikan akses LAN di R3 melalui
Int R3 yg terhubung ke ISP Z)
Nah finally nih , kita masuk ke R3 router yg sangat berperan
di LAN maupun hubungan ke ISP kita.
Berikut configurasi di R3 : >
#interface FastEthernet0/0 (Yang
terhubung ke switch LAN)
ip address 192.168.1.1
255.255.255.0
no
shutdown
!
interface FastEthernet0/1 (Yang terkoneksi ke ISP Z atau R4)
ip
address 205.110.1.2 255.255.255.252
no shutdown
!
interface FastEthernet1/0 (Terkoneksi ke ISP X atau R5)
ip address 115.100.100.2 255.255.255.252
no
shutdown
Nah disini kita baru memberikan IP ke masing masing
interface yg terhubung , baik ke switch Lan maupun ke ISP Z dan X.Kita lanjut
membuat ACL nya yuk
#access-list 101 permit ip host 192.168.1.2
any (Akses 101 untuk host manager)
access-list 102 permit ip host
192.168.1.3 any (Akses 102 untuk host Engineer)
*Penomoran Access diatas hanya
nomor biasa yg bisa di sesuaikan dengan keinginan kita
(ACL Extend)
Setelah membuat akses list , yu kita masuk ke configurasi
PBR with SLA nya , heheheheee agak bingung sih awalnya , tapi perlahan lahan akan
mengerti kok J .
Configurasi masih di lakukan di R3 yah.
Step 1
# ip sla monitor 1
(angka 1 disana adalah nomor SLA yg
dibuat)
# type echo protocol ipicmpecho 205.110.1.1
source-ipadd 205.110.1.2
( type protocolnya icmp IP ISP Z bersumber dari IP R3 yg terhubung ke
ISPZ)
# ip sla monitor schedule 1
life forever start-time now
( 1 disitu penomoran schedule , “forever” akan berlaku selamanya ,
“now” dari sekarang)
# ip sla monitor 2
(angka 1 disana adalah nomor SLA yg
dibuat)
# type echo protocol ipicmpecho 115.100.100.1
source-ipadd 115.100.100.2
( type protocolnya icmp IP ISP X bersumber dari IP R3 yg terhubung ke
ISP X)
# ip sla monitor schedule 2 life forever
start-time now
( 2 disitu penomoran schedule , “forever” akan berlaku selamanya ,
“now” dari sekarang)
Step 2
#Track
1 rtr 1 reachability
Ø
Track dipakai untuk membungkus ip SLA yg tadi
kita buat
Ø
Angka 1 yg pertama adalah penomoran saja
Ø
Angka 1 yg ke terakhir adalah Angka dari ip sla
schedule yg kita buat tadi
Ø
Reachability adalah untuk memastikan rtr1 itu
reachable atau tidak
#Track 2 rtr 2 reachability
Karena kita memiliki 2 IP SLA
makanya kita membungkus ke duanya dengan membuat “Track” masing-masing”
Step 3
Disini sich intinya kita mau membuat route-map , Oh iya
perlu diingat route-map itu lebih kuat dari pada routing table , si router akan
mendahulukan route-map.Yuk masuk ke configurasinya :D
#route-map 101 permit 10
(101 hanya penomoran saja)
Match ip add 101
(101
disini adalah ACL yg kita buat saat tadi masih ingat kan ? “access-list 101
permit ip host 192.168.1.2 any”
Set ip next-hop verify-availability 205.110.1.1 1 track 1
(Jika
ACL match maka akan dilakukan pengecekan reachable atau tidak ? jika reach
tolong lempar ke next hop “IP ISP Z”. Dan track 1 berisi IP SLA yg sudah
terbungkus )
Set ip next-hop 115.100.100.1
(Jika link 205.110.1.1 “ISP
Z” mati atau tidak reach maka akan dilempar ke IP ISP X)
Okey sampai disini selesai ? tentu saja belum , karena kita
masih punya track 2 yg belum di route-map kan , hehehe langsung cuss aja ke
config terminal R3
#route-map 102 permit 10
(101 hanya penomoran saja)
Match ip add 102
(101
disini adalah ACL yg kita buat saat tadi masih ingat kan ? “access-list 102
permit ip host 192.168.1.3 any”
Set ip next-hop verify-availability 115.100.100.1 1 track 2
Oke , penjelasannya sama seperti yg diatas yaa , Configurasi
telah selesai . Mari kita coba dengan melakukan trace route ke 8.8.8.8.Masuk ke
R1 dan R2 lakukan trace route 8.8.8.8
Okey ini adalah fungsi dari PBR , si R1 yang bertindak
sebagai host Manager mendapat jalur ke ISP Z dengan koneksi 5Mb dan si R2 yang
bertindak sebagai host Engineer mendapat jalur ke ISP X dengan koneksi
512Kbps.Nah sekarang fungsi dari PBR sudah berjalan , lalu apa guna SLA ? SLA
disini bermaksud untuk memindahkan jalur yg terputus seakan akan tidak terjadi
apa apa pada link , Jika ISP Z maka dengan sendirinya host manager bisa
terkoneksi dengan ISP X .Untuk mengeceknya putuskan saja kabel atau matikan R4
dan coba lakukan trace route dari R1 “trace route 8.8.8.8”
Lihat , R1 langsung mendapat ke akses ke ISP X , Nah
disinilah guys fungsi dari SLA tersebut .Oke guys sekian dulu yaaah , hehehe
awalnya juga saya kurang nyambung tentang ini , tapi jika search2 ke google
pasti akan mengerti deh .Terima kasih kepada Bang Yunan yg telah meluangkan
waktunya untuk memberikan materi ini , dan Terima kasih juga kepada Taufik yg
selalu memberikan arahan disaat saya melakukan kesalahan.Dan mohon maaf juga
tidak bisa diberikan Screenshoot satu persatu Step untuk configurasi routernya
:’(.Semoga bermanfaat dan bisa di shared ke yang lain. Wassalam J
Post a Comment